Senin, 23 September 2013

laporan percobaan struktur sel bawang merah





LAPORAN PENGAMATAN
STRUKTUR SEL BAWANG MERAH







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Sel merupakan penyusun structural kehidupan yang paing kecil dan paling sederhana. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki sel sehingga gerakan merman terbatas. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimna bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati ?
2.      Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah ?
3.      Apa fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah ?

1.3  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati.
2.      Untuk mengetahui organel - organel yang dapat diamati pada sel epidermis bawang merah.
3.      Untuk mengetahui fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah.

1.4  Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah supaya pratikum dapat mengetahui bentuk sel, organel - organel beserta fungsinya pada sel epidermis bawang merah yang diamati.



BAB II
KAJIAN TEORI

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

SEJARAH PENEMUAN SEL :
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.\Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.

ORGANEL- ORGANEL SEL TUMBUHAN.
1.      Dinding Sel, adalah bagian terluar dari sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa, lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella tengah.
2.      Vakuola, merupakan rongga yang berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh  selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Pada intinya, vakuola berfungsi sebagai :
·         Memasukkan air melalui tonoplas agar sel tetap baik.
·         Menyimpan makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik lainnya.
·         Menyimpan sisa- sisa metabolisme.
3.      Plastida, merupakan organel yang terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik, seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada tumbuhan.



BAB III
METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan Struktur Sel Bawang Merah berlangsung pada :
Hari / Tanggal          :  Sabtu, 15 September 2012
Tempat         :  Laboratorium Biologi, SMA NEGERI 1 AMLAPURA    

2.2 Alat dan Bahan
1.            Mikroskop
2.            Preparat Kaca
3.            Cutter atau Sile
4.             Bawang Merah
5.            Pinset
6.            Aquades

2.3              Prosedur Kerja
Pengamatan Sel bawang merah adalah sebagai berikut.
1.            Sayat melintang permukaan epidermis bawang merah setipis- tipisnya.
2.            Pindahkan sayatan bawang merah dengan menggunakan pinset ke kaca preparat.
3.            Tambahkan setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes.
4.            Amati di bawah mikroskop dan gambarlah hasil pengamatan.



      BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Data Hasil Pengamatan Sel Bawang Merah
Data hasil pengamatan Sel bawang merah berupa gambar sel yang diamati di bawah mikroskop.
 
Berikut ini adalah gambar sel bawang merah dengan pembesaran 100 kali.

 
Berikut ini adalah gambar sel bawang merah dengan pembesaran 400 kali



Pembahasan :
1.      Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang rapi kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan. Mengapa demikian karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar membrannya. Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Sekarang kalau kita melihat warna dari sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti. Sel tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu mengandung klorofil.
2.      Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu :
v  Pada pembesaran 100 kali
§     Dinding Sel
§     Nukleus
§     Membran sel
§     Sitoplasma
v  Pada pembesaran 400 kali
§     Dinding sel
§     Membrane sel
§     Sitoplasma
§     Inti sel
3.      Fungsi dari masing- masing organel yang ada pada sel bawang merah adalah :
a.      Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya  pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein.
b.      Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :
*      Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
*      Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
*      Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri;
*      Tempat terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).
c.       Membran Sel , terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom, transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran inti terbentuk pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti. Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat tengah (central plug).
d.      Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel.



BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.              Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
2.              Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :
*   Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
*   Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus  jaringan  epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat- zat makanan.
*   Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
*   Membran Inti  yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.
*   Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel

SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan denga teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau pratikum disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek.


LAPORAN
PENGAMATAN
DIFUSI
DAN
OSMOSIS
PADA KENTANG



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
      Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel mengkerut. Pristiwa ini disebut plasmolisis. Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan      jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a)      Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid
b)      Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa perbedaan proses transportasi zat secara difusi dan osmosis.
2.      Bagaimana peristiwa difusi dan osmosis pada kentang.
3.      Apa perbedaan pada percobaan proses difusi dan osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula dan air biasa.

1.3  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui perbedaan proses transportasi zat secara difusi dan osmosis.
2.      Untuk menguji bagaimana peristiwa difusi dan osmosis pada kentang.
3.      Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses difusi dan osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula dan air biasa.

1.4  Manfaat Penelitian
      Manfaat dari penelitian ini adalah agar pratikum dapat mengetahui perbedaan proses transportasi zat secara difusi dan osmosis, dan perbedaan pada percobaan proses difusi dan osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula dan air biasa.



BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan Difusi dan Osmosis pada Kentang :
Hari / Tanggal          :  Sabtu, 22 September 2012
Tempat                     :  Laboratorium Biologi, SMA NEGERI 1 AMLAPURA                      

2.2  Alat dan Bahan
1.      Neraca / Timbangan : untuk mengukur / mengetahui berat benda (kentang dan gula).
2.      Gelas Kimia (4buah) : gelas untuk diisi air.                            
3.      Batang Pengaduk : untuk mengaduk gula di dalam air.         
4.      Tissu : untuk meniriskan kentang yang sudah direndam dalam larutan
5.      Kentang : sebagai bahan yang akan diamatidifusi dan osmosis.
6.      Larutan Gula : sebagai bahan larutan perendaman kentang.
2.3  Langkah – Langkah Kerja
1.       Pembuatan Larutan :
2.      Kupas kentang lalu potong bentuk balok, sebanyak 4 buah ( A, B, C, D )
3.      Timbang masing-masing irisan kentang dan catat pada tabel pengamatan.
4.      Masukkan masing-masing potongan kentang yang telah di timbangan kedalam larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda.
5.      Setelah 20 menit amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari rendaman.
6.      Tiriskan pada kertas tissue lalu timbang kembali.



BAB III
KAJIAN TEORI

PENGERTIAN OSMOSIS
            Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial parmeabel. Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi lingkungan sekitarnya, maka air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara osmosis dan begitu juga sebaliknya.

            Sedangkan, menurut Retnaningati, Dewi (2012), Osmosis adalah perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah (Hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (Hipertonik) melalui selaput semiparmeabel. Jika pelarut yang digunakan berupa air, osmosis dapat diartikan perpindahan molekul air melalui membran semi parmeabel dari larutan kadar airnya tinggi ke larutan kadar airnya rendah.
Proses osmosis dapat mengakibatkan kerusakan sel. Air akan masuk ke dalam sel jika konsentrasi larutan dalam sel tinggi sehingga terjadi endosmosis akibatnya sel mengalami kehancuran karena robeknya membran plasma. Air dalam sel akan keluar jika konsentrasi larutan di luar sel tinggi dan terjadi eksosmosis yang akan mengakibatkan terlepasnya membran dari dinding sel.          

b.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·         Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya tinggi.
·         Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
·         Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.

3.         LARUTAN
Menurut Sudjadi, Bagod (2007), larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel dibagi menjadi dua antara lain :
·         Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari konsentrasi dalam sel. Larutan garam dan larutan gula adalah hipertonik terhadap kebanyakan sel.
·         Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi di dalam sel. Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air bebas dibandingkan yang terdapat pada sel.
Beberapa makhluk hidup memiliki konsentrasi seimbang antara air dan zat terlarut di dalam sel dan di luar sel atau sekelilingnya. Saat itu sel dikatakan isotonik terhadap sekelilingnya.
Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (2012), dijelaskan bahwa, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan

No
Perlakuan
Berat (Gram)
Selisih
(Gram)
Keadaan
Fisik
Rasa kentang setelah direndam
Sebelum direndam
Sesudah direndam
1
Kentang pada 10% garam
7,5
7,2
-0,3
Warna cukup pekat
Cukup asin
2
Kentang pada 20% garam
6
5,7
-0,3
Warn pekat
Asin
3
Kentang pada 30% garam
8,6
8,2
-0,4
Warna sangat pekat
Sangat Asin
4
Kentang pada laruta air
8,2
8,5
+0,3
Warna pucat
Tawar

Pembahasan
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada silinder kentang no 4 yang berada pada air memiliki berat bertambah. Air iketahui memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam silinder kentang, jadi kentang yang lebih berat disebabkan karena air berpindah dari air suling (konsentrasi lebih rendah) ke silinder kentang (konsentrasi lebih tinggi). Pada silinder kentang no 1, 2 dan no 3 yang berada pada larutan garam mengalami pengurangan berat. Larutan garam diketahui memiliki konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang,  jadi kentang yang lebih ringan disebabkan oleh air pada kentang (konsentrasi lebih rendah) keluar menuju larutan garam (konsentrasi lebih tinggi). Pengurangan berat kentang pada kentang no 3 berbeda dengan kentang no 2 dan 1 oleh karena itu besarnya konsentrasi berpengaruh terhadap pengurangan atau penambahan berat yang besarnya sebanding lurus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·         Konsentrasi air dan zat yang terlarut
·         Ketebalan membran
·         Suhu dan cahaya matahari
·         Waktu



BAB V
KESIMPULAN

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.      Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis).
2.      Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.
3.      Kentang yang direndam dalam larutan garam dan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
4.      Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).

SARAN
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, jika para pembaca ingin leih yakin dan percaya tentang penelitian ini, anda dapat melakukannya kembali dengan lebih teliti dan dengan penyempurnaan-penyempurnaan.






LAPORAN
PENGAMATAN
STRUKTUR BATANG DAN AKAR PADA
TANAMAN
DOKOTIL DAN
MONOKOTIL


BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
   Pada tumbuhan terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk sebuah jaringan. Jaringan tersebut jg akan berkumpul dan akan membentuk suatu organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awalnya perkembangan tumbuhan, semua sel akan melakukan pembelahan diri, namun pada perkembangan lebih lanjut pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada korteks batang terjadi  tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan. Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri.

1.2        Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah perbedaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan tanaman monokotil?
2.      Bagaimana persamaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan tanaman monokotil.

1.3        Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan struktur akar, batang, dan daun antara tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil.
2.      Untuk mengetahui persamaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan tanaman monokotil.

1.4        Manfaat Penelitian
Setelah pengamatan dilakukan, diharapkan kita dapat mengetahui berbagai macam jaringan tumbuhan.



BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan Struktur Batang dan Akar pada Tanaman Dikotil dan Monokotil :
Hari / Tanggal            :  Senin, 15 Oktober 2012
Tempat                       :  Laboratorium Biologi, SMA NEGERI 1 AMLAPURA

2.2     Alat dan bahan
1.   Mikroskop
2.    Preparat awetan penampang melintang akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil.

2.3     Langkah Kerja
1.       Amati preparat awetan penampang melintang akar tumbuhan monokotil dan dikotil.
2.       Gambar hasil pengamatan.
3.       Lakukan juga hal yang sama untuk mengamati preparat awetan penampang melintang batang tumbuhan monokotil dan dikotil. 



BAB III
KAJIAN TEORI

Organ dan Sistem Organ Tumbuhan
Akar
Fungsi akar
a)      Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.
b)      Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.
c)      Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Sistem Perakaran Tumbuhan
a)      Sistem Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil, ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya.
b)      Sistem Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besardengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah.
c)      Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif adalah akar yang bukan merupakan akar primer, misalnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang.

Anatomi Akar
Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur ujung akar tampak adanya:
a.       Tudung akar atau kaliptra,
b.      Daerah pembelahan sel,
c.       Daerah pembentangan sel, dan
d.      Daerah diferensiasi atau pematanagn sel.

Struktur anatomi akar pada sayatan melintang akar muda akan terlihat jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut.
a.       Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah ditembus air, terletak pada bagian terluar akar. Memiliki rambut akar sebagai aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
b.      Korteks
Tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya sebagai tenpat cadangan makanan.
c.       EndodermisTersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan lainnya.

d.      Stele
Stele merupakan bagian terdalam akar yang terdiri dari bermacam-macam jaringan.

Batang
Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang meliputi leher akar, batang, cabang dan ranting.
Sifat Batang
a.                   Berbentuk seperti tabung (silindris)
b.                  Terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi buku-buku, pada buku-buku ini terdapat.
c.                   Biasanya tumbuh tegak di atas tanah menuju cahaya matahari, tetapi ada beberapa yang erdapat di dalam tanah.
d.                  Selalu bertambah panjang dan mengadakan percabangan.
Fungsi Batang
a.                   Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh.
b.                  Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
c.                   Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya.
d.                  Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan.
e.                   Tempat melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar.
Struktur Batang Dikotil
a.                   Epidermis
b.                  pada bagian terluar batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusunrapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsinya sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder, terbentuk jaringa gabus berbentuk lensa yang disebut lentisel.
c.                   Korteks
Bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin dalam tersusun tas jaringan parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim sebagai jaringan penyokong dan memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim sebagi jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat.
d.                  Stele
Stele terletak pada bagian terdalam batang yang terdiri dari jaringan-jaringa sebagai berikut.
e.                   Perisikel
Merupakan lapisan terluar stele yang menyelubungi berkas pengangkut batang. fungsinya untuk memberikan kekuatan pada batang.
f.                   Berkas Pengangkut
*      Xilem, terletak pada bagiandalam berkas pengangkut atau di bagian dalam cambium.
*      Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
*      Kambium
Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut cambium fasikuler. Kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut kambium interfasikular. Aktivitas cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dikotil, yaitu bertambah besarnya diameter batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Oleh karena itu jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder.


g.                  Empulur
merupakan parenkim yang terdapat di tengah-tengah stele, juga terdapat di sekitar kelompok-kelompok ikatan pembuluh berbentuk jari-jari, disebut jari-jari empulur. Sel-sel jaringan empulur segaris dengan cambium dengan kambiun fasikuler berubah menjadi kambium.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Gambar struktur akar tanaman dikotil
Keterangan :
1.      Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar, menutupi tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan didalamnya.
2.      Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silindir pusat. Korteks terdapat ruang – ruang antar sel sebagai tempat penyimpangan udara. Korteks berfungsi sebagai tempa menyimpan makanan.
3.      Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
4.      Xylem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batag menuju ke daun.
5.      Empulur berfungsi menyimpan cadangan makanan.

Gambar struktur akar tanaman monokotil
Keterangan :
1.      Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silindir pusat. Korteks terdapat ruang – ruang antar sel sebagai tempat penyimpangan udara. Korteks berfungsi sebagai tempa menyimpan makanan.
2.      Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
3.      Xylem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batag menuju ke daun.
4.      Empulur berfungsi menyimpan cadangan makanan.

 
Gambar struktur batang tanaman dikotil
Keterangan :
1.      Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar, menutupi tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan didalamnya.
2.      Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
3.      Xylem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batag menuju ke daun.
4.      Kambium merupakan titik tumbuh sekunder dimana aktivitas cambium kearah luar membentuk unsure kulit, sedangkan ke arah dalam membentuk unsure kayu.

Gambar struktur batang tanaman monokotil
Keterangan :
1.      Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar, menutupi tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan didalamnya.
2.      Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silindir pusat. Korteks terdapat ruang – ruang antar sel sebagai tempat penyimpangan udara. Korteks berfungsi sebagai tempa menyimpan makanan.
3.      Xylem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batag menuju ke daun.
4.      Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.



Pembahasan
Perbedaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan tanaman monokotil
1. Bentuk akar
·         Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
·         Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2.Bentuk sumsum atau pola tulang daun
·         Monokotil : Melengkung atau sejajar
·         Dikotil : Menyirip atau menjari
3.Kaliptrogen / tudung akar
·         Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
·         Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
·         Monokotil : satu buah keping biji saja
·         Dikotil : Ada dua buah keping biji
5.Kandungan akar dan batang
·         Monokotil : Tidak terdapat cambium
·         Dikotil : Ada cambium
6.Jumlah kelopak bunga
·         Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
·         Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7.Pelindung akar dan batang lembaga
·         Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
·         Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8.Pertumbuhan akar dan batang
·         Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
·         Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

Pengamatan mengenai persamaan pada susunan akar dan batang yaitu , epidermis, floem, dan korteks. Bentuk sel yang dapat diamati adalah epidermis, xylem, floem, kortes, dan stele.



BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Pada penelitian struktur akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil dapat saya simpulkan bahwa akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dengan tumbuhan monokotil mempunyai struktur yang berbeda. Selain itu tumbuhan dikotil dan monokotil mempunyai perbedaan secara fisik. Perbedaan ciri fisik itu meliputi : bentuk akar, bentuk sumsum atau pola tulang daun, kaliptrogen atau tudung akar, jumlah keping biji/katiledon, kandungan akar dan batang, jumlah kelopak bunga, pelindung akar dan batang lembaga, pertumbuhan akar dan batang

SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan denga teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau pratikum disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek.



DAFTAR PUSTAKA

Amin Mohamad. 209.Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta : Bailmu.
Anonim, 2010, laporan praktikum difusi osmosis, http://izafaqih.blogspot.com/2010/12/laporan-praktikum-difusi-osmosis.html ; 14 mei 2011
Sembiring Langkah, 2005, Biologi. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka
Syamsuri,Istamar,dkk.2004.BIOLOGI UNTUK SMA KELAS XI.Jakarta:Erlangga.











9 komentar:

  1. thank you.. ini sangat membantu tugas kuliah saya.. Azam Mutiara Senja

    BalasHapus
  2. Terimakasih sekali ini sangat membantu saya :3

    BalasHapus
  3. ada sumbernya ga ya ? boleh minta referensi bukunya ? trims

    BalasHapus
  4. Mari segera bergabung bersama S128Cash, Situs Betting Online Terbaik dan Terpercaya 2020.
    Kami hadir untuk Anda semua para Bettor dengan menyediakan semua permainan Populer, seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.

    Hanya dengan bermodal Rp 25.000,- saja. Anda sudah bisa menikmati semua permainan yang tersedia.
    Bukan itu saja, S128Cash juga menyediakan deposit via OVO, GOPAY, DANA dan PULSA !! Sangat membantu bukan?

    PROMO BONUS S128Cash :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!

    Segera daftarkan diri Anda dan jika ada yang kurangi dimengerti, bisa langsung hubungi kami melalui :
    - Livechat : Live Chat Judi Online
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.biz

    Judi Bola

    Situs Judi Bola Resmi dan Terpercaya

    BalasHapus
  5. Baccarat at Play Online - FEBCasino
    › › Play-online-casino- 바카라 › Play-online-casino- Play online Baccarat is the game that will give you a lot of different casino options to enjoy. 1xbet korean We have chosen to use our own unique features and have a septcasino

    BalasHapus