LAPORAN PENGAMATAN
STRUKTUR SEL BAWANG MERAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel
merupakan penyusun structural kehidupan yang paing kecil dan paling sederhana.
Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memiliki sel sehingga gerakan
merman terbatas. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang
menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimna bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati ?
2.
Organel apa saja yang dapat diamati pada sel epidermis
bawang merah ?
3.
Apa fungsi dari masng – masing organel yang diamati pada
sel epidermis bawang merah ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bentuk sel epidermis bawang
merah yang diamati.
2. Untuk mengetahui organel - organel yang dapat
diamati pada sel epidermis bawang merah.
3. Untuk mengetahui fungsi dari masng – masing
organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah supaya
pratikum dapat mengetahui bentuk sel, organel - organel beserta fungsinya pada
sel epidermis bawang merah yang diamati.
BAB II
KAJIAN TEORI
Sel merupakan unit organisasi
terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom
asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
SEJARAH
PENEMUAN SEL :
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus
dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia
menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke
menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel
yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang telah matu. Sejak
penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel. Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723) merancang sebuah mikroskop
kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman
jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air. Yang kemukian
disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan
sel hidup.\Penelitian yang dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari Jerman yaitu Matthias Schleiden (ahli tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli hewan, 1810-1882).
Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya
pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf
Virchow, mengamati bahwa sel dapat
membelah diri dan membentuk sel-sel baru.
ORGANEL- ORGANEL SEL TUMBUHAN.
1.
Dinding Sel, adalah bagian terluar dari
sel tumbuhan. Dinding sel memiliki fungsi melindungi sel. Dinding sel merupakan
lapisan tipis dan bersifat semipermiable. Dinding sel tersusun atas Selulosa,
lignin, dan suberin. Pada lapisan epidermis dan batang, dinding sel mengandung
kitin dan zat lilin sehingga dinding sel bersifat iimpermeabel. Antara dinding
sel yang satu dengan yang lain ditemukan zat pektin yang terdapat pada lamella
tengah.
2.
Vakuola, merupakan rongga yang
berada di dalam sel. Vakuola dibatasi oleh
selaput membran dan berisi cairan yang disebut cairan sel. Pada sel
tumbuhan yang telah dewasa, umumnya terdapat vakuola tengah yang berukuran
besar dan dikelilingi oleh membran yang dinamakan tonoplas. Pada intinya,
vakuola berfungsi sebagai :
·
Memasukkan
air melalui tonoplas agar sel tetap baik.
·
Menyimpan
makanan, seperti sukrosa, protein, garam- garam mineral, dan senyawa organik
lainnya.
·
Menyimpan
sisa- sisa metabolisme.
3.
Plastida, merupakan organel yang
terdapat sitoplasma sel tumbuhan dan beberapa jenis ganggang mikroskopik,
seperti Euglena. Plastida adalah butir- butir zat warna yang terdapat pada
tumbuhan.
BAB III
METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan
Struktur Sel
Bawang Merah
berlangsung pada :
Hari / Tanggal :
Sabtu, 15 September 2012
Tempat :
Laboratorium Biologi, SMA NEGERI 1 AMLAPURA
2.2 Alat dan Bahan
1.
Mikroskop
2.
Preparat
Kaca
3.
Cutter
atau Sile
4.
Bawang Merah
5.
Pinset
6.
Aquades
2.3
Prosedur
Kerja
Pengamatan Sel bawang merah
adalah sebagai berikut.
1.
Sayat
melintang permukaan epidermis bawang merah setipis- tipisnya.
2.
Pindahkan
sayatan bawang merah dengan menggunakan pinset ke kaca preparat.
3.
Tambahkan
setetes akuades di atas sayatan dengan pipet tetes.
4.
Amati
di bawah mikroskop dan gambarlah hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Data Hasil Pengamatan Sel
Bawang Merah
Data hasil pengamatan Sel bawang merah berupa
gambar sel yang diamati di bawah mikroskop.
Berikut ini adalah gambar sel bawang merah
dengan pembesaran 100 kali.
Berikut
ini adalah gambar sel bawang merah dengan pembesaran 400 kali
Pembahasan :
1. Sel
epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang rapi kotak kotak,
meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah tumbuhan.
Mengapa demikian karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar membrannya.
Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Sekarang kalau kita
melihat warna dari sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti. Sel
tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak selalu
mengandung klorofil.
2. Pada
gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop
yaitu :
v Pada pembesaran 100 kali
§
Dinding
Sel
§
Nukleus
§
Membran
sel
§
Sitoplasma
v Pada pembesaran 400 kali
§ Dinding sel
§ Membrane sel
§ Sitoplasma
§
Inti
sel
3. Fungsi dari masing- masing
organel yang ada pada sel bawang merah adalah :
a. Dinding Sel, berfungsi sebagai pelindung sel. Batang
tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun
hewan. Khal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari
dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu
yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga
mengandung zat lain, misalnya pektin,
hemiselulosa, dan glikoprotein.
b.
Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang
paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah
sebagai berikut :
Mengendalikan
proses berlangsungnya metabolisme dalam sel:
Menyimpan
informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA;
Mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri;
Tempat
terjadinya replika ( perbanyakan DNA ) dan trankripsi ( pengutipan DNA ).
c. Membran Sel , terdiri atas dua lapis, yaitu membran luar
(membran sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua
membran tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10
- 15 nm. Membran luar inti bertautan dengan membran ER. Pada membran inti juga
terdapat enzim-enzim seperti yang terdapat pada membran ER, misalnya sitokrom,
transferase, dan glukosa-6-fosfatase. Permukaan luar membran inti juga
berikatan dengan filamen intermediet yang menghubungkannya dengan membran
plasma sehingga inti terpancang pada suatu tempat di dalam sel. Pada membran inti terbentuk
pori-pori sebagai akibat pertautan antara membran luar dan membran dalam inti.
Diameter pori berkisar antara 40 - 100 nm. Jumlah pori membran inti bervariasi
tergantung dari jenis sel dan kondisi fisiologi sel. Fungsi pori membrane inti
ini, antara lain sebagai jalan keluar atau masuknya senyawa – senyawa dari inti
dan menuju inti, misalnya tempat keluarnya ARN – duta dan protein ribosom. Pori
membran inti dikelilingi oleh bentukan semacam cincin (anulus) yang
bersama-sama dengan pori membentuk kompleks pori. Bagian dalam cincin membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah lumen pori. Pada bagian tengah pori terdapat sumbat
tengah (central plug).
d. Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
beberapa reaksi kimia sel.
BAB
V
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut :
2.
Bawang merah mempunyai organel-
organel sebagai berikut :
Dinding sel,
yang berfungsi sebagai pelindung sel.
Jaringan Epidermis
adalah jaringan
yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun.
Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap
hilangnya air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan
hilangnya zat- zat makanan.
Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah-
tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme
dalam sel, Menyimpan informasi genetik (
gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur
kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan
diakhiri.
Membran Inti yaitu membran luar (membran
sitosolik) dan membran dalam (membran nukleo-plasmik). Di antara kedua membran
tersebut terdapat ruangan antar membran (perinuklear space) selebar 10 - 15 nm.
Sitoplasma, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
beberapa reaksi kimia sel
SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan denga
teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang lebih maksimal. Kepada semua
pengamat atau pratikum disarankan agar lebih teliti dalam mengamati objek.
LAPORAN
PENGAMATAN
DIFUSI
DAN
OSMOSIS
PADA KENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut
(air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah
melalui membran diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang
yang dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu fenomena alami,
tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian
dengan konsentrasi pekat yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik)
terhadap cairan sel mengkerut. Pristiwa ini disebut plasmolisis. Difusi
merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh
peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.
Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak
kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi
sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a)
Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut
lipid
b)
Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan proses
transportasi zat secara difusi dan osmosis.
2. Bagaimana peristiwa
difusi dan osmosis pada kentang.
3. Apa perbedaan pada
percobaan proses difusi dan osmosis pada kentang, yaitu antara larutan gula dan
air biasa.
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui perbedaan proses transportasi zat secara difusi dan osmosis.
2.
Untuk
menguji bagaimana peristiwa difusi dan osmosis pada kentang.
3.
Untuk
mengetahui perbedaan pada percobaan proses difusi dan osmosis pada kentang,
yaitu antara larutan gula dan air biasa.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat
dari penelitian ini adalah agar pratikum dapat mengetahui perbedaan proses transportasi zat secara
difusi dan osmosis, dan perbedaan pada percobaan proses difusi dan osmosis pada
kentang, yaitu antara larutan gula dan air biasa.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan
Difusi dan Osmosis pada Kentang :
Hari / Tanggal :
Sabtu, 22 September 2012
Tempat : Laboratorium Biologi, SMA NEGERI 1 AMLAPURA
2.2 Alat dan Bahan
1. Neraca / Timbangan : untuk mengukur /
mengetahui berat benda (kentang dan gula).
2. Gelas Kimia (4buah) : gelas untuk diisi
air.
3. Batang Pengaduk : untuk mengaduk gula di dalam air.
4. Tissu : untuk meniriskan kentang yang sudah direndam
dalam larutan
5. Kentang : sebagai bahan yang akan diamatidifusi dan osmosis.
6. Larutan Gula : sebagai bahan larutan perendaman kentang.
2.3
Langkah – Langkah Kerja
1. Pembuatan Larutan :
2. Kupas kentang lalu potong bentuk balok, sebanyak 4 buah ( A, B, C, D )
3. Timbang masing-masing irisan kentang dan catat pada tabel pengamatan.
4. Masukkan masing-masing potongan kentang yang telah di timbangan kedalam
larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda.
5. Setelah 20 menit amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari
rendaman.
6. Tiriskan pada kertas tissue lalu timbang kembali.
BAB III
KAJIAN TEORI
PENGERTIAN OSMOSIS
Menurut Sudjadi, Bagod (2007), Osmosis merupakan proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke
konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial parmeabel.
Jika konsentrasi dalam larutan sel lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi
lingkungan sekitarnya, maka air akan bergerak ke luar meninggalkan sel secara
osmosis dan begitu juga sebaliknya.
Sedangkan, menurut Retnaningati, Dewi (2012), Osmosis
adalah perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan berkonsentrasi rendah
(Hipotonik) ke larutan berkonsentrasi tinggi (Hipertonik) melalui selaput
semiparmeabel. Jika pelarut yang digunakan berupa air, osmosis dapat diartikan
perpindahan molekul air melalui membran semi parmeabel dari larutan kadar
airnya tinggi ke larutan kadar airnya rendah.
Proses osmosis dapat
mengakibatkan kerusakan sel. Air akan masuk ke dalam sel jika konsentrasi
larutan dalam sel tinggi sehingga terjadi endosmosis akibatnya sel mengalami kehancuran
karena robeknya membran plasma. Air dalam sel akan keluar jika konsentrasi
larutan di luar sel tinggi dan terjadi eksosmosis yang akan mengakibatkan
terlepasnya membran dari dinding sel.
b. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010)
dijelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·
Konsentrasi
air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis akan terjadi
dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya
rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat
terlarutnya tinggi.
·
Ketebalan
membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
·
Suhu.
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.
3. LARUTAN
Menurut
Sudjadi, Bagod (2007), larutan berdasarkan konsentrasi terhadap sel dibagi
menjadi dua antara lain :
·
Larutan hipertonik (hiper = lebih dari) adalah larutan
yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari konsentrasi dalam sel. Larutan
garam dan larutan gula adalah hipertonik terhadap kebanyakan sel.
·
Larutan hipotonik (hipo = rendah dari) yaitu larutan
dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi di dalam sel.
Larutan hipotonik memiliki banyak molekul air bebas dibandingkan yang terdapat
pada sel.
Beberapa
makhluk hidup memiliki konsentrasi seimbang antara air dan zat terlarut di
dalam sel dan di luar sel atau sekelilingnya. Saat itu sel dikatakan isotonik
terhadap sekelilingnya.
Sedangkan
dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (2012), dijelaskan bahwa, larutan adalah
campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih
sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Berat
(Gram)
|
Selisih
(Gram)
|
Keadaan
Fisik
|
Rasa
kentang setelah direndam
|
|
Sebelum
direndam
|
Sesudah
direndam
|
|||||
1
|
Kentang pada 10% garam
|
7,5
|
7,2
|
-0,3
|
Warna
cukup pekat
|
Cukup
asin
|
2
|
Kentang pada 20% garam
|
6
|
5,7
|
-0,3
|
Warn
pekat
|
Asin
|
3
|
Kentang pada 30% garam
|
8,6
|
8,2
|
-0,4
|
Warna
sangat pekat
|
Sangat
Asin
|
4
|
Kentang pada laruta air
|
8,2
|
8,5
|
+0,3
|
Warna
pucat
|
Tawar
|
Pembahasan
Setelah
dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada silinder kentang no 4
yang berada pada air memiliki berat bertambah. Air iketahui memiliki
konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam silinder kentang, jadi
kentang yang lebih berat disebabkan karena air berpindah dari air suling
(konsentrasi lebih rendah) ke silinder kentang (konsentrasi lebih tinggi). Pada
silinder kentang no 1, 2 dan no 3 yang berada pada larutan garam mengalami
pengurangan berat. Larutan garam diketahui memiliki konsentrasi lebih tinggi
dibandingkan silinder kentang, jadi
kentang yang lebih ringan disebabkan oleh air pada kentang (konsentrasi lebih
rendah) keluar menuju larutan garam (konsentrasi lebih tinggi). Pengurangan
berat kentang pada kentang no 3 berbeda dengan kentang no 2 dan 1 oleh karena
itu besarnya konsentrasi berpengaruh terhadap pengurangan atau penambahan berat
yang besarnya sebanding lurus.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·
Konsentrasi air dan zat yang terlarut
·
Ketebalan membran
·
Suhu dan cahaya matahari
·
Waktu
BAB
V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami
lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Difusi dapat diartikan perpindahan zat (padat, cair, dan
gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi
rendah (hipotenis).
2. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul
pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih
rendah melalui membran diferensial permeabel.
3. Kentang yang direndam dalam larutan garam dan gula
mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air
cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
4. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi
dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air
cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
SARAN
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan,
jika para pembaca ingin leih yakin dan percaya tentang penelitian ini, anda
dapat melakukannya kembali dengan lebih teliti dan dengan
penyempurnaan-penyempurnaan.
LAPORAN
PENGAMATAN
STRUKTUR BATANG DAN AKAR PADA
TANAMAN
DOKOTIL DAN
MONOKOTIL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada
tumbuhan terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk sebuah
jaringan. Jaringan tersebut jg akan berkumpul dan akan membentuk suatu organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan adalah sekelompok
sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awalnya perkembangan
tumbuhan, semua sel akan melakukan pembelahan diri, namun pada perkembangan
lebih lanjut pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat
embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang
selalu membelah diri. Pada korteks batang terjadi tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel
meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan.
Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah
perbedaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan
tanaman monokotil?
2.
Bagaimana
persamaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan
tanaman monokotil.
1.3
Tujuan
Penelitian
1.
Untuk
mengetahui perbedaan dan persamaan struktur akar, batang, dan daun antara
tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil.
2.
Untuk
mengetahui persamaan antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman
dikotil dan tanaman monokotil.
1.4
Manfaat
Penelitian
Setelah pengamatan dilakukan, diharapkan kita
dapat mengetahui berbagai macam jaringan tumbuhan.
BAB
II
METODE
PENELITIAN
2.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan Struktur Batang dan Akar pada Tanaman Dikotil dan
Monokotil :
Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2012
Tempat : Laboratorium Biologi, SMA NEGERI 1 AMLAPURA
2.2
Alat
dan bahan
1. Mikroskop
2. Preparat awetan penampang melintang akar dan
batang tumbuhan monokotil dan dikotil.
2.3 Langkah Kerja
1. Amati preparat awetan penampang melintang
akar tumbuhan monokotil dan dikotil.
2. Gambar hasil pengamatan.
3. Lakukan juga hal yang sama untuk mengamati
preparat awetan penampang melintang batang tumbuhan monokotil dan dikotil.
BAB III
KAJIAN TEORI
Organ
dan Sistem Organ Tumbuhan
Akar
Fungsi
akar
a)
Menyerap
air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.
b)
Menambatkan
tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.
c)
Pada
beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
Sistem Perakaran Tumbuhan
a)
Sistem
Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut terdapat pada
tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil, ramping dan
berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk
cabang sebanyak-banyaknya.
b)
Sistem
Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan
dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besardengan beberapa cabang dan ranting
akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah.
c)
Sistem
Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif adalah akar yang
bukan merupakan akar primer, misalnya akar dari batang cangkokan, akar dari
umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang.
Anatomi Akar
Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur
ujung akar tampak adanya:
a.
Tudung
akar atau kaliptra,
b.
Daerah
pembelahan sel,
c.
Daerah
pembentangan sel, dan
d.
Daerah
diferensiasi atau pematanagn sel.
Struktur anatomi akar pada sayatan melintang
akar muda akan terlihat jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai
berikut.
a.
Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun
rapat, dinding sel tipis sehingga mudah ditembus air, terletak pada bagian
terluar akar. Memiliki rambut akar sebagai aktivitas sel-sel di belakang titik
tumbuh yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
b.
Korteks
Tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis
dan tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk
pertukaran zat. Fungsinya sebagai tenpat cadangan makanan.
c.
EndodermisTersusun
atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian
sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder
pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh
pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara
korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan
lainnya.
d.
Stele
Stele merupakan bagian terdalam akar yang
terdiri dari bermacam-macam jaringan.
Batang
Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang
meliputi leher akar, batang, cabang dan ranting.
Sifat Batang
a.
Berbentuk
seperti tabung (silindris)
b.
Terdiri
atas ruas-ruas yang dibatasi buku-buku, pada buku-buku ini terdapat.
c.
Biasanya
tumbuh tegak di atas tanah menuju cahaya matahari, tetapi ada beberapa yang
erdapat di dalam tanah.
d.
Selalu
bertambah panjang dan mengadakan percabangan.
Fungsi Batang
a.
Menyalurkan
air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh
bagian tubuh.
b.
Sebagai
tempat penimbunan cadangan makanan.
c.
Tempat
melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya.
d.
Tempat
melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan.
e.
Tempat
melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar.
Struktur Batang Dikotil
a.
Epidermis
b.
pada
bagian terluar batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusunrapat dan
tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsinya sebagai zat kitin pada batang untuk
melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.Pada batang yang telah
mengalami pertumbuhan sekunder, terbentuk jaringa gabus berbentuk lensa yang
disebut lentisel.
c.
Korteks
Bagian
luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin dalam
tersusun tas jaringan parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim sebagai
jaringan penyokong dan memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim sebagi
jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat.
d.
Stele
Stele
terletak pada bagian terdalam batang yang terdiri dari jaringan-jaringa sebagai
berikut.
e.
Perisikel
Merupakan
lapisan terluar stele yang menyelubungi berkas pengangkut batang. fungsinya
untuk memberikan kekuatan pada batang.
f.
Berkas
Pengangkut
Xilem,
terletak pada bagiandalam berkas pengangkut atau di bagian dalam cambium.
Floem,
terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di
bagian luar cambium.
Kambium
Kambium yang terletak diantara berkas
pengangkut dan parenkim disebut cambium fasikuler. Kambium yang terletak
diantara dua berkas pengangkut disebut kambium interfasikular. Aktivitas
cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dikotil, yaitu bertambah
besarnya diameter batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder
pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Oleh karena itu jaringan kambium
sering disebut titik tumbuh sekunder.
g.
Empulur
merupakan parenkim yang
terdapat di tengah-tengah stele, juga terdapat di sekitar kelompok-kelompok
ikatan pembuluh berbentuk jari-jari, disebut jari-jari empulur. Sel-sel
jaringan empulur segaris dengan cambium dengan kambiun fasikuler berubah
menjadi kambium.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengamatan
Gambar struktur
akar tanaman dikotil
Keterangan :
1. Epidermis adalah jaringan yang terletak
paling luar, menutupi tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi untuk
melindungi jaringan didalamnya.
2. Korteks merupakan daerah antara epidermis
dengan silindir pusat. Korteks terdapat ruang – ruang antar sel sebagai tempat
penyimpangan udara. Korteks berfungsi sebagai tempa menyimpan makanan.
3. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
4. Xylem berfungsi mengangkut air dari akar
melewati batag menuju ke daun.
5. Empulur berfungsi menyimpan cadangan makanan.
Gambar struktur
akar tanaman monokotil
Keterangan :
1. Korteks merupakan daerah antara epidermis
dengan silindir pusat. Korteks terdapat ruang – ruang antar sel sebagai tempat
penyimpangan udara. Korteks berfungsi sebagai tempa menyimpan makanan.
2. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
3. Xylem berfungsi mengangkut air dari akar
melewati batag menuju ke daun.
4. Empulur berfungsi menyimpan cadangan makanan.
Gambar struktur batang tanaman dikotil
Keterangan
:
1. Epidermis adalah jaringan yang terletak
paling luar, menutupi tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi untuk
melindungi jaringan didalamnya.
2. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
3. Xylem berfungsi mengangkut air dari akar
melewati batag menuju ke daun.
4. Kambium merupakan titik tumbuh sekunder
dimana aktivitas cambium kearah luar membentuk unsure kulit, sedangkan ke arah
dalam membentuk unsure kayu.
Gambar struktur batang tanaman monokotil
Keterangan :
1.
Epidermis
adalah jaringan yang terletak paling luar, menutupi tubuh tumbuhan. Jaringan
epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan didalamnya.
2.
Korteks
merupakan daerah antara epidermis dengan silindir pusat. Korteks terdapat ruang
– ruang antar sel sebagai tempat penyimpangan udara. Korteks berfungsi sebagai
tempa menyimpan makanan.
3.
Xylem
berfungsi mengangkut air dari akar melewati batag menuju ke daun.
4.
Floem
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari dalam daun menuju ke seluruh tubuh
tumbuhan.
Pembahasan
Perbedaan
antara struktur akar, batang, dan daun antara tanaman dikotil dan tanaman
monokotil
1. Bentuk akar
·
Monokotil
: Memiliki sistem akar serabut
·
Dikotil
: Memiliki sistem akar tunggang
2.Bentuk sumsum atau pola tulang daun
·
Monokotil
: Melengkung atau sejajar
·
Dikotil
: Menyirip atau menjari
3.Kaliptrogen / tudung akar
·
Monokotil
: Ada tudung akar / kaliptra
·
Dikotil
: Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau
kotiledon
·
Monokotil
: satu buah keping biji saja
·
Dikotil
: Ada dua buah keping biji
5.Kandungan akar dan batang
·
Monokotil
: Tidak terdapat cambium
·
Dikotil
: Ada cambium
6.Jumlah kelopak bunga
·
Monokotil
: Umumnya adalah kelipatan tiga
·
Dikotil
: Biasanya kelipatan empat atau lima
7.Pelindung akar dan batang lembaga
·
Monokotil
: Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
·
Dikotil
: Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8.Pertumbuhan akar dan batang
·
Monokotil
: Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
·
Dikotil
: Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Pengamatan
mengenai persamaan pada susunan akar dan batang yaitu , epidermis, floem, dan
korteks. Bentuk sel yang dapat diamati adalah epidermis, xylem, floem, kortes,
dan stele.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada
penelitian struktur akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil
dapat saya simpulkan bahwa akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dengan
tumbuhan monokotil mempunyai struktur yang berbeda. Selain itu tumbuhan dikotil
dan monokotil mempunyai perbedaan secara fisik. Perbedaan ciri fisik itu meliputi : bentuk
akar, bentuk sumsum atau pola tulang daun, kaliptrogen atau tudung akar, jumlah
keping biji/katiledon, kandungan akar dan batang, jumlah kelopak bunga,
pelindung akar dan batang lembaga, pertumbuhan akar dan batang
SARAN
Setiap
pengamatan harus dilakukan denga teliti untuk mendapatkan hasil pengamatan yang
lebih maksimal. Kepada semua pengamat atau pratikum disarankan agar lebih
teliti dalam mengamati objek.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Mohamad. 209.Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta : Bailmu.
Anonim, 2010, laporan praktikum difusi
osmosis, http://izafaqih.blogspot.com/2010/12/laporan-praktikum-difusi-osmosis.html ; 14 mei 2011
Sembiring Langkah, 2005, Biologi.
Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka
Syamsuri,Istamar,dkk.2004.BIOLOGI UNTUK SMA KELAS XI.Jakarta:Erlangga.
thank you.. ini sangat membantu tugas kuliah saya.. Azam Mutiara Senja
BalasHapusterima kasih kak
HapusMaksih
HapusTerimakasih sekali ini sangat membantu saya :3
BalasHapusada sumbernya ga ya ? boleh minta referensi bukunya ? trims
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusThanks
BalasHapusMari segera bergabung bersama S128Cash, Situs Betting Online Terbaik dan Terpercaya 2020.
BalasHapusKami hadir untuk Anda semua para Bettor dengan menyediakan semua permainan Populer, seperti Sportsbook, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN Poker dan masih banyak permainan lainnya.
Hanya dengan bermodal Rp 25.000,- saja. Anda sudah bisa menikmati semua permainan yang tersedia.
Bukan itu saja, S128Cash juga menyediakan deposit via OVO, GOPAY, DANA dan PULSA !! Sangat membantu bukan?
PROMO BONUS S128Cash :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Segera daftarkan diri Anda dan jika ada yang kurangi dimengerti, bisa langsung hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Situs Judi Bola Resmi dan Terpercaya
Baccarat at Play Online - FEBCasino
BalasHapus› › Play-online-casino- 바카라 › Play-online-casino- Play online Baccarat is the game that will give you a lot of different casino options to enjoy. 1xbet korean We have chosen to use our own unique features and have a septcasino