Arti Sahabat
Suasana pagi cerah di SMA N 1 AMLAPURA mengiringi
sebuah kisah enam sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut
tidak menjadikan mereka berenam berselisih, tetapi menjadikan mereka mascot
dalam persahabatan yang sejati. Adi,Angga,Putri,Diah,Sri dan Evi, itulah nama
mereka. Mereka selalu kompak dan tampak ceria setiap hari. Jadi tidak heran
jika mereka memiliki ribuan teman. Suatu hari, keenam sekawan tersebut
berbincang-bincang di depan kelas kelas XII IPA 2, yang merupakan kelas
kebanggan mereka.
Sri : “Hey sob,sebentar lagi kita UAN nich,
pastinya waktu untuk kumpul-kumpul
kita akan tersita buat belajar. Gimana
nich?"
Angga : “Iya, aku juga bakalan jarang ketemu pacar, jarang
cuci piring, nyapu,
bersihin lantai, nyuci baju. Ckckckc.”
Adi : “Sejak kapan yang namanya Angga Wijaya
bantu orang tua ? Ketahuan
banget bohong!”
Angga
: “Iyalah, aku bantu Orang tuaku. Aku kan anak yang suputra.”
Adi : “Tapi, setiap aku ke rumahmu, ndak
pernah aku liat kamu bantu – bantu
Orang tuamu”
Angga : “Yaiyalah, kamu jarang liat. Kamu sie ndak
bakalan bisa liat saat aku bantu
Orang tuaku.”
Evi : “Kenapa nda bisa?”
Angga : “Kan aku bantunya pakai doa.”(sambil tertawa)
Putri : “Dasar kamu, jadi anak durhaka”
Diah
: “Hahaha, dasar. Tapi, jika bicara –
bicara mengenai UAN. Bener juga kata
Sri . Kita bakalan jarang kumpul –
kumpul nie”.
Angga : “Ya, aku juga. Mana paket soalnya rencananya
ditambah. Ah, mati dah aku.
Sri : “Ah, kamu. Ada atau nda ada UAN, kamu
juga santai aja tuch.”
Putri
: “Tapi gara – gara UAN jadwal kita
bakalan jungkir balik gara-gara persiapan
UAN. Jadwal shopping, ke salon, creambath,
manypadhy, dan pastinya
jadwal kencan bareng bakalan ancur. Aduch,
bisa-bisa rambut aku rontok
nich."
Evi
: "Gak segitunya kalik,
tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu,
maka kita tidak akan sibuk
belajar."
Putri
: "Ah kamu ini, Vi. Mentang-mentang
anak pintar jadinya sombong. Ceramah,
huh nyebelin."
Evi
: “Ye…dibilangin malah ngeyel !!”
Adi
: "Sudah-sudah jangan berdebat,
apa yang di omongin evi itu ada benarnya
juga. Coba dech kalian bayangin, jika
kita rajin belajar , kita tidak perlu
sibuk-sibuk mikirin UAN, itung-itung
siap senjata dulu sebelum perang.
Enjoy aja lagi, bener gak?"
Putri : "Iya-iya Bu guru. Belum masuk kelas
aja sudah dapat ceramah dari Ibu evi
dan Pak Adi, capek dech."
Diah
: "Ha…ha…ha… Putri - putri dari
dulu penyakit marah kamu gak sembuh
sembuh yach. Awas cepet tua lho!"
(Dengan nada ngeledek)
Sri
: "Maklumlah dia itukan The
Queen of Angry in the World."
Putri :
"Kalian berdua ini sukanya kok ngledekin aku terus. Kalau ngefans sama aku
bilang aja dech.
Gak usah malu – malu kaya gitu. Mau minta tanda tangan
gak ?"
Diah : "Ih, gak banget dech. Mendingan aku
ngefans sama Tria Giselle daripada
kamu.
Evi
: “Cpa tuch, Tria Giselle ? Tria
Giselle itu bukan pacarnya Gading Martin ya ?
Jadi dia itu artis ya? ”
Sri
: “Bukan – bukan ! Dia bukan
pacarnya Gading Martin, tapi pacarnya Boling
Martin”
Evi
: “Masa siech ada artis namanya
Boling Martin ? Baru denger. Tiap hari aku
nonton Silet, ndak pernah aku denger
artis yang namanya kaya mereka
berdua.”
Adi
: “Mereka orang baik, makanya ndak
pernah digosipin tau”
Evi
: “Masak siech? Tapi mereka beneran
artis ya ?”
Diah
: “Yaiyalah, ia mereka emang artis ,
tapi mereka artis gagal tau. Maklumlah,
makanya nama mereka jarang disebutin.”
Angga
: “Om pantesan ya. Malang niang nasibnya ya ? Aku turut berduka cita.
(sambil tertawa)”
Bel masuk kelas berbunyi, merekapun
masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah
saatnya pulang sekolah.
Putri : "Guys, mau ke mana nich? Kalian mau
langsung pulang atau mau jalan –
jalan dulu ?"
Sri
: "Maybe, I go home now
because I'm tired. Seharian ulangan terus."
Diah
: “Gaya beud, baru pinter bhs.inggris.
kamu gimana vi ?”
Evi : "Iya sama. Aku juga mau langsung
pulang banyak tugas yang harus di
kerjakan plus jadwal les aku yang numpuk
banget. Kamu gimana, Nga ?
Angga : “Aku juga mau pulang. Maklumlah, aku itu kan
orang sibuk."
(Seraya tertawa)
Adi
: "Dasar, sibuk ngapain ?? Paling
tiduran aja kerjanya sambil peluk bantalnya
erat – erat.”
Angga
: “Hehe, kox kamu tahu. Kamu ngintip aku
tidur ya ?? Hmm, kayaknya selain
Putri, ada juga yang ngefangs sama aku”
Adi
: “Idih, ogah banget aku ngefaans
sama kamu.”
Putri
: “Aduh, aku lagi galau ni”.
Sri
: “Kenapa kamu ?”
Evi : “Putus pacar ?
Putri
: “Tidak”(menggeleng kepala)
Adi : “Aku tahu. Pasti gara – gara kamu remidian
fisika ya ?
Evi
: “Gimana kalo kita adain kerja
kelompok, ditempat biasa, gimana ?”
Sri
: “Boleh – boleh. Aku setuju kox”
Angga
: “Makanya belajarr. Seperti aku. Aman hidup ku, tidak galau karena remmidi,
kaya kamu.” (Sambil tertawa)
Diah
: “Bechhh,,, jugaan kamu nurun,
nyontek, belaganya orang pintar.”
Angga
: “Aduh, Diah. Jangan buka nae buka aib. Keep silent, okay ?”
Putrid
: “Teman – teman inget pasal – pasal kita ?
Diah
: ‘Inget dunk.”
Putri
: “Pasal 5 ?”
Evi
: “Orang yang bohong, harus dipukul !”
Sri
: “Jadi, teman – teman ?”
Adi
: “Pukul angga!!!”
Adi, Evi, Diah, Putri dan Sri pun segera
memukul Angga dengan serentak. Angga pun hanya tertawa sambil berteriak
berhenti.
Hari demi hari berganti, namun suatu hari
ada kejadian yang menyebabkan terjadi perselisihan di antara Putri dan Angga.
Angga : “Putri, pinjem tugasnya ya ? Putri, cantik
deh!” (Dengan wajah memelas)
Putri
: “Iya, tanpa memelas gitu juga, pasti
aku kasi!”
Angga : “Iya, Putri makin catik aja!!”
Putri : “Aku sieh, udah cantik dari dulu. Baru
nyadar kamu ? Tapi, ingat jangan
sampai hilang gtugasku. Kamu tau kan, Bu
Yuli seperti apa ??”
Angga : “Sieeep” (Sambil mengancungkan jempolnya)
Bel pertama pun berbunyi. Semua siswa
masuk ke kelasnya masing – masing. Lima menit kemudian, terdengar teriakan
seseorang. Ternyata Bu Yuli yang terkenal sangat disiplin sedang memarahi
Putri, karena tidak mengumpulkan tugasnya. Putri hanya terdiam saat berdiri di
depan kelas. Rupanya tugasnya dihilangkan oleh Angga. Putri pun dikeluarkan
dari kelas. Di luar kelas, Putri menangisi nilainya.
Bel keduapun berbunyi, pertanda
istirahat pertama. Semua siswa keluar kelas, ada yang menuju kantin dan ada
juga yang tetap tinggal di kelas.
Putri : “Kamu tega banget. Kan sudah aku bilang, tugasnya jangan sampai
hilang.
Kamu gak
bertanggung jawab banget. Waktu, ibunya marah, kenapa kamu
ndak
jelasin??”
Angga : “Gimanain ya , aku dah taruh tugasmu di atas tasmu, tapi hilang.
Masalah aku
ndak jelasin, itu kan masalahmu, bukan aku. Lagipula, aku
ndak mau punya
masalah sama Guru kaya gitu.”
Putri : “Jadi, kamu gitu sama temanmu sendiri. Kamu tahu, nilaiku
hancur gara –
gara kamu. Nyesel,
aku temenan sama kamu. Pengecut .”
(Sambil
mendorong Angga)
Angga : “Kamu apa – apaan sie Put ?? Dasar !!!” (Sambil memukul meja dan
segera keluar
kelas)
Putri pun
membenci Angga. Pertemanan mereka yang selama ini sudah terjalin, hancur
seketika. Setiap bertemu, Angga dan Putri saling menyindir. Di kelaspun, saat
Guru mengajar, mereka tetap saling menyindir.
Evi, Diah, dan Sri yang tidak tahan melihat keadaan ini, akhirnya
berencana untuk menyatukan mereka kembali.
Diah : “Angga, kamu minta maaf apa sama Putri !” (Sambil mendekati
Angga dan
Adi yang
sedang duduk, diikuti juga oleh Evi dan Sri)
Angga : “Kamu nyuruh aku minta maaf, ndak akan. Dia yang salah, kenapa ku
yang
minta maaf.”
Evi : “Bukannya, aku yang memihak Putri. Tapi kan kamu yang
terakhir
memegang tugasnya,
jadi secara tidak langsung, kamu yang paling
bertanggung
jawab ”
Angga : “Kan, sudah aku bilang. Tugasnya Putri sudah aku taruh di atas
tasnya!”
Adi : “Loh, bukannya habis kamu taruh di tasnya Putri terus kamu
ambil lagi.
Kamu selipkan
di bukumu yang berwarna hijau.”
Angga : “Masak sieh ??” (Sambil berpikir)
Sri : “Ayo, diingat – ingat lagi!!”
Angga : “Oh iya, benar juga. Ya, ampun!!! Astaga, duh aku merasa bersalah
banget
sama Putri”
Evi : “Jadi, hanya salah paham. Ya, udah minta maaf aja, Putri pasti
maafin kox.”
Diah : “Iya, Putri emang emosian, tapi dia juga bukan orang yang
pendemdam
kox! Coba aja
minta maaf.”
Adi : “Iya, besok aja minta maafnya. Sekarang kan Putri tidak
sekolah.”
Angga : “Iya, besok kalian bantuin aku minta maaf ya. Aku takut banget!!”
Adi, Evi, Diah dan Sri : “Okeh, siiep!!!”
Diah : “Sekarang sebaiknya kamu jelasin sama Bu Guru tentang masalah
ini.”
Evi : “Iya, bener banget. Biar nilainya Putri juga gak jadi
hancur!!”
Angga : “Okeh!!”
Mereka berlima
pun segera mencari Bu Guru Yuli untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya.
Seharusnya, Angga dihukum karena dia sudah menyontek hasil pekerjaan Putri.
Tapi, Ibu Yuli sangat terkesan dengan sikap jujur Angga. Oleh karena itu, Angga
hanya diberikan tugas untuk mengerjakan soal yang lainnya.
Keesokan
harinya, Angga sudah duduk di bangku Putri sedangkan dengan Evi, Adi, Diah dan
Sri duduk di samping Angga yang sudah bersiap untuk meminta maaf kepada Putri. Beberapa
menit kemudian,Putri pun dating. Angga yang melihatnya langsung tersenyum.
Putri : “Kenapa kamu senyum – senyum ?? Dasar orang gila !” (Dengan
nada menyindir)
Angga : “Bui, Putri jangan nae gitu !! Putri, aku minta maaf ya. Aku tahu
aku salah!!”
Putri : “Maaf ??? Kamu pikir hanya dengan maaf , nilaiku bisa kembali
??”
Adi : “Tenang Put, masalah itu Angga sudah menjelaskannya dengan Bu
Yuli.
Jadi, kamu tidak
usah khawatir dengan nilaimu lagi.”
Putri : “Tapi, tetap saja aku belum bisa memaafkanmu. Kamu egois, mau
menang
sendiri!!”
(Sambil
memalingkan wajahnya)
Evi : “Udahlah Put, maafin aja. Kita kan temen ??”
Putri : “Hmmmmm, maafin ndak ya ???”
Diah dan Sri : “Ayolah Put, maafin aja!!!!” (Sambil
memegang tangan Putri)
Angga : “Putri cantik dech !!! Ya, maafin ya ???” (Sambil merayu Putri)
Putri : “Hmmmm, ia dech aku maafin” (Sambil tersenyum)
Angga dan Putripun berpelukan
dengan gembira
Diah : “Ow, gitu!! Kita ndak diajak pelukan gitu ???”
Sri : “Iakh, tega bangett !!!”
Evi : “Sekarang pelukan yang diperdebatkan ??? Astaga ?? Ayolah
teman – teman !!”
Adi : “Iya, dasar nda aja kerjaan banget.”
Putri : “Ayo pelukan bareng – bareng!!”
Diah : “Pelukan kox bareng – bareng??”
Sri : “Pelukan sama – sama!!”
Angga : “Ayolah”
Akhirnya
mereka semua berpelukan dengan bahagia. Hari demi hari
mereka lalui penuh suka cita, dan tidak terasa waktu UAN telah tiba. Pada waktu
pengumuman hasil UAN, mereka lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan mereka di
terima di Perguruan Tinggi yang mereka inginkan selama ini. Sampai lulus di
Perguruan Tinggi pun mereka tetap bersama.
***The End***
Agen Bola Online & Casino Online Terpercaya
BalasHapus1 USER ID UNTUK SEMUA PERMAINAN !!!
Casinobet77 Menyediakan Permainan Terbaru & Terbaik
Livecasino | Bolaonline | Sabungayam | PokerDomino | SpadeGaming | SlotGame | Tangkas | BatuGoncang | Jdb168 SlotGame | NumberGame Lottery
-----------------------------------------------------------------------
- Bonus Deposit MEMBER BARU Sportbook 100%
- Bonus Deposit 30% Khusus Permainan Sportbook
- Bonus Deposit 10% Setiap Hari Untuk Semua Game
- Bonus Deposit Setiap hari 5rb - 25rb
- Bonus Casino Rollingan 0.8% Setiap Hari Senin
- Bonus Rollingan Poker & domino 0,3%
- Bonus Cashback Game & Tangkas 5%
- Bonus Cashback Sportbook 5%
- Bonus Cashback Sabungayam 5%
- Bonus Referall 2% Semua Game
- Bonus Referall 1% dari member Togel
Contact Us Now :
Livechat Casinobet77
whatsapp : +85599495431
PIN BBM : D6235F1C
Wechat : casinobet77cs1
Line : casinobet77
skype : casinobet77
Link pendaftaran :lc.chat/now/8523001/