Rabu, 24 April 2013

DRAMA berjudul "Arti Sahabat"


Arti Sahabat

Suasana pagi cerah di SMA N 1 AMLAPURA mengiringi sebuah kisah enam sekawan dengan karakter yang berbeda-beda. Namun perbedaan tersebut tidak menjadikan mereka berenam berselisih, tetapi menjadikan mereka mascot dalam persahabatan yang sejati. Adi,Angga,Putri,Diah,Sri dan Evi, itulah nama mereka. Mereka selalu kompak dan tampak ceria setiap hari. Jadi tidak heran jika mereka memiliki ribuan teman. Suatu hari, keenam sekawan tersebut berbincang-bincang di depan kelas kelas XII IPA 2, yang merupakan kelas kebanggan mereka.

Sri        : “Hey sob,sebentar lagi kita UAN nich, pastinya waktu untuk kumpul-kumpul
kita akan tersita buat belajar. Gimana nich?"
Angga : “Iya, aku juga bakalan jarang ketemu pacar, jarang cuci piring, nyapu,
bersihin lantai, nyuci baju. Ckckckc.”
Adi      : “Sejak kapan yang namanya Angga Wijaya bantu orang tua ? Ketahuan
banget bohong!”
Angga : “Iyalah, aku bantu Orang tuaku. Aku kan anak yang suputra.”
Adi      : “Tapi, setiap aku ke rumahmu, ndak pernah aku liat kamu bantu – bantu
Orang tuamu”
Angga : “Yaiyalah, kamu jarang liat. Kamu sie ndak bakalan bisa liat saat aku bantu
Orang tuaku.”
Evi       : “Kenapa nda bisa?”
Angga : “Kan aku bantunya pakai doa.”(sambil tertawa)
Putri    : “Dasar kamu, jadi anak durhaka”
Diah    : “Hahaha, dasar. Tapi, jika bicara – bicara mengenai UAN. Bener juga kata
Sri . Kita bakalan jarang kumpul – kumpul nie”.
Angga : “Ya, aku juga. Mana paket soalnya rencananya ditambah. Ah, mati dah aku.
Sri        : “Ah, kamu. Ada atau nda ada UAN, kamu juga santai aja tuch.”
Putri    : “Tapi gara – gara UAN jadwal kita bakalan jungkir balik gara-gara persiapan
UAN. Jadwal shopping, ke salon, creambath, manypadhy, dan pastinya
jadwal kencan bareng bakalan ancur. Aduch, bisa-bisa rambut aku rontok
nich."
Evi       : "Gak segitunya kalik, tergantung kita juga. Jika kita rajin menabung ilmu,
maka kita tidak akan sibuk belajar."
Putri    : "Ah kamu ini, Vi. Mentang-mentang anak pintar jadinya sombong. Ceramah,
huh nyebelin."
Evi       : “Ye…dibilangin malah ngeyel !!”
Adi      : "Sudah-sudah jangan berdebat, apa yang di omongin evi itu ada benarnya
juga. Coba dech kalian bayangin, jika kita rajin belajar , kita tidak perlu
sibuk-sibuk mikirin UAN, itung-itung siap senjata dulu sebelum perang.
Enjoy aja lagi, bener gak?"
Putri    : "Iya-iya Bu guru. Belum masuk kelas aja sudah dapat ceramah dari Ibu evi
dan Pak Adi, capek dech."
Diah    : "Ha…ha…ha… Putri - putri dari dulu penyakit marah kamu gak sembuh
sembuh yach. Awas cepet tua lho!" (Dengan nada ngeledek)
Sri        : "Maklumlah dia itukan The Queen of Angry in the World."
Putri    : "Kalian berdua ini sukanya kok ngledekin aku terus. Kalau ngefans sama aku
bilang aja dech. Gak usah malu – malu kaya gitu. Mau minta tanda tangan
gak ?"
Diah    : "Ih, gak banget dech. Mendingan aku ngefans sama Tria Giselle daripada
kamu.
Evi       : “Cpa tuch, Tria Giselle ? Tria Giselle itu bukan pacarnya Gading Martin ya ?
Jadi dia itu artis ya? ”
Sri        : “Bukan – bukan ! Dia bukan pacarnya Gading Martin, tapi pacarnya Boling
Martin”
Evi       : “Masa siech ada artis namanya Boling Martin ? Baru denger. Tiap hari aku
nonton Silet, ndak pernah aku denger artis yang namanya kaya mereka
berdua.”
Adi      : “Mereka orang baik, makanya ndak pernah digosipin tau”
Evi       : “Masak siech? Tapi mereka beneran artis ya ?”
Diah    : “Yaiyalah, ia mereka emang artis , tapi mereka artis gagal tau. Maklumlah,
makanya nama mereka jarang disebutin.”
Angga : “Om pantesan ya. Malang niang nasibnya ya ? Aku turut berduka cita.
(sambil tertawa)”

Bel masuk kelas berbunyi, merekapun masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Waktu cepat berlalu, tak terasa sudah saatnya pulang sekolah.

Putri    : "Guys, mau ke mana nich? Kalian mau langsung pulang atau mau jalan –
jalan dulu ?"
Sri        : "Maybe, I go home now because I'm tired. Seharian ulangan terus."
Diah    : “Gaya beud, baru pinter bhs.inggris. kamu gimana vi ?”
Evi       : "Iya sama. Aku juga mau langsung pulang banyak tugas yang harus di
kerjakan plus jadwal les aku yang numpuk banget. Kamu gimana, Nga ?
Angga : “Aku juga mau pulang. Maklumlah, aku itu kan orang sibuk."
(Seraya tertawa)
Adi      : "Dasar, sibuk ngapain ?? Paling tiduran aja kerjanya sambil peluk bantalnya
erat – erat.”
Angga : “Hehe, kox  kamu tahu. Kamu ngintip aku tidur ya ?? Hmm, kayaknya selain
Putri, ada juga yang ngefangs sama aku”
Adi      : “Idih, ogah banget aku ngefaans sama kamu.”
Putri    : “Aduh, aku lagi galau ni”.
Sri        : “Kenapa kamu ?”
Evi       : “Putus pacar ?
Putri    : “Tidak”(menggeleng kepala)
Adi      : “Aku tahu. Pasti gara – gara kamu remidian fisika ya ?
Evi       : “Gimana kalo kita adain kerja kelompok, ditempat biasa, gimana ?”
Sri        : “Boleh – boleh. Aku setuju kox”
Angga : “Makanya belajarr. Seperti aku. Aman hidup ku, tidak galau karena remmidi,
kaya kamu.” (Sambil tertawa)
Diah    : “Bechhh,,, jugaan kamu nurun, nyontek, belaganya orang pintar.”
Angga : “Aduh, Diah. Jangan buka nae buka aib. Keep silent, okay ?”
Putrid : “Teman – teman inget pasal – pasal  kita ?
Diah    : ‘Inget dunk.”
Putri    : “Pasal 5 ?”
Evi       : “Orang yang bohong, harus dipukul !”
Sri        : “Jadi, teman – teman ?”
Adi      : “Pukul angga!!!”

Adi, Evi, Diah, Putri dan Sri pun segera memukul Angga dengan serentak. Angga pun hanya tertawa sambil berteriak berhenti.
Hari demi hari berganti, namun suatu hari ada kejadian yang menyebabkan terjadi perselisihan di antara Putri dan Angga.

Angga : “Putri, pinjem tugasnya ya ? Putri, cantik deh!” (Dengan wajah memelas)
Putri    : “Iya, tanpa memelas gitu juga, pasti aku kasi!”
Angga : “Iya, Putri makin catik aja!!”
Putri    : “Aku sieh, udah cantik dari dulu. Baru nyadar kamu ? Tapi, ingat jangan
sampai hilang gtugasku. Kamu tau kan, Bu Yuli seperti apa ??”
Angga : “Sieeep” (Sambil mengancungkan jempolnya)

Bel pertama pun berbunyi. Semua siswa masuk ke kelasnya masing – masing. Lima menit kemudian, terdengar teriakan seseorang. Ternyata Bu Yuli yang terkenal sangat disiplin sedang memarahi Putri, karena tidak mengumpulkan tugasnya. Putri hanya terdiam saat berdiri di depan kelas. Rupanya tugasnya dihilangkan oleh Angga. Putri pun dikeluarkan dari kelas. Di luar kelas, Putri menangisi nilainya.

Bel keduapun berbunyi, pertanda istirahat pertama. Semua siswa keluar kelas, ada yang menuju kantin dan ada juga yang tetap tinggal di kelas.

Putri    : “Kamu tega banget. Kan sudah aku bilang, tugasnya jangan sampai hilang.
Kamu gak bertanggung jawab banget. Waktu, ibunya marah, kenapa kamu
ndak jelasin??”
Angga : “Gimanain ya , aku dah taruh tugasmu di atas tasmu, tapi hilang.
Masalah aku ndak jelasin, itu kan masalahmu, bukan aku. Lagipula, aku
ndak mau punya masalah sama Guru kaya gitu.”
Putri    : “Jadi, kamu gitu sama temanmu sendiri. Kamu tahu, nilaiku hancur gara –
gara kamu. Nyesel, aku temenan sama kamu. Pengecut .”
(Sambil mendorong Angga)
Angga : “Kamu apa – apaan sie Put ?? Dasar !!!” (Sambil memukul meja dan segera keluar
kelas)
Putri pun membenci Angga. Pertemanan mereka yang selama ini sudah terjalin, hancur seketika. Setiap bertemu, Angga dan Putri saling menyindir. Di kelaspun, saat Guru mengajar, mereka tetap saling menyindir.  Evi, Diah, dan Sri yang tidak tahan melihat keadaan ini, akhirnya berencana untuk menyatukan mereka kembali.

Diah    : “Angga, kamu minta maaf apa sama Putri !” (Sambil mendekati Angga dan
Adi yang sedang duduk, diikuti juga oleh Evi dan Sri)
Angga : “Kamu nyuruh aku minta maaf, ndak akan. Dia yang salah, kenapa ku yang
minta maaf.”
Evi       : “Bukannya, aku yang memihak Putri. Tapi kan kamu yang terakhir
memegang tugasnya, jadi secara tidak langsung, kamu yang paling
bertanggung jawab ”
Angga : “Kan, sudah aku bilang. Tugasnya Putri sudah aku taruh di atas tasnya!”
Adi      : “Loh, bukannya habis kamu taruh di tasnya Putri terus kamu ambil lagi.
Kamu selipkan di bukumu yang berwarna hijau.”
Angga : “Masak sieh ??” (Sambil berpikir)
Sri        : “Ayo, diingat – ingat lagi!!”
Angga : “Oh iya, benar juga. Ya, ampun!!! Astaga, duh aku merasa bersalah banget
sama Putri”
Evi       : “Jadi, hanya salah paham. Ya, udah minta maaf aja, Putri pasti maafin kox.”
Diah    : “Iya, Putri emang emosian, tapi dia juga bukan orang yang pendemdam
kox! Coba aja minta maaf.”
Adi      : “Iya, besok aja minta maafnya. Sekarang kan Putri tidak sekolah.”
Angga : “Iya, besok kalian bantuin aku minta maaf ya. Aku takut banget!!”
Adi, Evi, Diah dan Sri            : “Okeh, siiep!!!”
Diah    : “Sekarang sebaiknya kamu jelasin sama Bu Guru tentang masalah ini.”
Evi       : “Iya, bener banget. Biar nilainya Putri juga gak jadi hancur!!”
Angga : “Okeh!!”

Mereka berlima pun segera mencari Bu Guru Yuli untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Seharusnya, Angga dihukum karena dia sudah menyontek hasil pekerjaan Putri. Tapi, Ibu Yuli sangat terkesan dengan sikap jujur Angga. Oleh karena itu, Angga hanya diberikan tugas untuk mengerjakan soal yang lainnya.

Keesokan harinya, Angga sudah duduk di bangku Putri sedangkan dengan Evi, Adi, Diah dan Sri duduk di samping Angga yang sudah bersiap untuk meminta maaf kepada Putri. Beberapa menit kemudian,Putri pun dating. Angga yang melihatnya langsung tersenyum.

Putri    : “Kenapa kamu senyum – senyum ?? Dasar orang gila !” (Dengan nada menyindir)
Angga : “Bui, Putri jangan nae gitu !! Putri, aku minta maaf ya. Aku tahu aku salah!!”
Putri    : “Maaf ??? Kamu pikir hanya dengan maaf , nilaiku bisa kembali ??”
Adi      : “Tenang Put, masalah itu Angga sudah menjelaskannya dengan Bu Yuli.
Jadi, kamu tidak usah khawatir dengan nilaimu lagi.”
Putri    : “Tapi, tetap saja aku belum bisa memaafkanmu. Kamu egois, mau menang
sendiri!!”
(Sambil memalingkan wajahnya)
Evi       : “Udahlah Put, maafin aja. Kita kan temen ??”
Putri    : “Hmmmmm, maafin ndak ya ???”
Diah dan Sri    : “Ayolah Put, maafin aja!!!!” (Sambil memegang tangan Putri)
Angga : “Putri cantik dech !!! Ya, maafin ya ???” (Sambil merayu Putri)
Putri    : “Hmmmm, ia dech aku maafin” (Sambil tersenyum)

Angga dan Putripun berpelukan dengan gembira

Diah    : “Ow, gitu!! Kita ndak diajak pelukan gitu ???”
Sri        : “Iakh, tega bangett !!!”
Evi       : “Sekarang pelukan yang diperdebatkan ??? Astaga ?? Ayolah teman – teman !!”
Adi      : “Iya, dasar nda aja kerjaan banget.”
Putri    : “Ayo pelukan bareng – bareng!!”
Diah    : “Pelukan kox bareng – bareng??”
Sri        : “Pelukan sama – sama!!”
Angga : “Ayolah”

Akhirnya mereka semua berpelukan dengan bahagia. Hari demi hari mereka lalui penuh suka cita, dan tidak terasa waktu UAN telah tiba. Pada waktu pengumuman hasil UAN, mereka lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan mereka di terima di Perguruan Tinggi yang mereka inginkan selama ini. Sampai lulus di Perguruan Tinggi pun mereka tetap bersama.

***The End***


1 komentar:

  1. Agen Bola Online & Casino Online Terpercaya
    1 USER ID UNTUK SEMUA PERMAINAN !!!
    Casinobet77 Menyediakan Permainan Terbaru & Terbaik
    Livecasino | Bolaonline | Sabungayam | PokerDomino | SpadeGaming | SlotGame | Tangkas | BatuGoncang | Jdb168 SlotGame | NumberGame Lottery
    -----------------------------------------------------------------------
    - Bonus Deposit MEMBER BARU Sportbook 100%
    - Bonus Deposit 30% Khusus Permainan Sportbook
    - Bonus Deposit 10% Setiap Hari Untuk Semua Game
    - Bonus Deposit Setiap hari 5rb - 25rb
    - Bonus Casino Rollingan 0.8% Setiap Hari Senin
    - Bonus Rollingan Poker & domino 0,3%
    - Bonus Cashback Game & Tangkas 5%
    - Bonus Cashback Sportbook 5%
    - Bonus Cashback Sabungayam 5%
    - Bonus Referall 2% Semua Game
    - Bonus Referall 1% dari member Togel
    Contact Us Now :
    Livechat Casinobet77
    whatsapp : +85599495431
    PIN BBM : D6235F1C
    Wechat : casinobet77cs1
    Line : casinobet77
    skype : casinobet77
    Link pendaftaran :lc.chat/now/8523001/

    BalasHapus