Jika anda berlibur ke Pulau Bali, anda harus mengunjungi Kabupaten Karangasem, dimana selain anda dapat menikmati tempat – tempat pariwisata yang indah dan mempesona, anda juga dapat menikmati makanan khas Kabupaten Karangasem yang tak kalah nikmatnya dengan masakan yang ada di restoran – restoran mahal. Karangasem memiliki banyak resep makanan dengan cita rasa khas, jika harus dibandingkan dengan masakan dari daerah lainnya. Salah satu makanan khas Karangasem yang paling populer adalah Tipat Blayag.
Tipat Blayag memiliki cita rasa spesial yang tidak ditemui di daerah lain, sehingga membuat menu blayag khas Kabupaten Karangasem ini menjadi makanan favorit baik di daerah asalnya maupun daerah – daerah lainnya. Contohnya saja saat Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XXXII, menu Tipat Blayag Karangasem menjadi makanan favorit pengunjung karena keistimewaan menu Tipat Blayag Karangasem yaitu, menggunakan sayur urapan, plecing kacang panjang yang semua pengolahannya dengan tata cara dan cita rasa Karangasem. Ada sate ayam serapah yang lembut, ditambah bumbu santan kentan yang nikmat. Sensasi rasa sate yang lembut menyatu dengan tipat blayag yang khas. Belum lagi sentuhan daging ayam tumbuk, sambal goreng tempe , telur, sambal mentah khas Karangasem, serta racikan kuah dengan bumbu khas mampu membuat menu blayag menjadi spesial.
Selain, Tipat Blayag, ada lagi masakan khas Kabupaten Karangasem yang tak kalah nikmatnya, yaitu Pencok Sagu, dimana makanan ini hanya dapat kita temukan di Kabupaten Karangasem. Komposisi yang terdapat di dalamnya serupa dengan lawar atau serapah namun yang membedakan adalah penggunaan sagu sebagai pengganti daging babi dan ayam pada lawar atau pengganti daging sapi pada serapah. Bahan baku untuk membuat pencok adalah sagu , sedangkan untuk campuran lainnya, pencok sagu dibuat dengan bumbu rempah yang serupa dengan lawar yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, terasi, kencur, lombok rawit, jeruk sambal, lada hitam, dan garam. Selain, Tipat Blayag dan Pencok Sagu, anda harus menikmat menu Lawar yang sangat menggugah selera ini. Jika anda berlibur ke Kabupaten Karangasem, maka liburan anda tidak akan lengkap jika anda tidak dapat mencicipi makanan yang satu ini.
Lawar merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Karangasem. Makanan ini sudah sangat terkenal di Kabupaten Karangasem bahkan sampai ke suluruh Bali, karena digunakan sebagai sajian. Lawar adalah salah satu jenis lauk pauk yang dibuat dari daging yang dicincang, sayuran, sejumlah bumbu-bumbu dan kelapadan terkadang di beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu ialah darah dari daging itu sendiri, darah tersebut dicampurkan dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga menambah lezat lawar.
|
Di Kabupaten Karangasem, terdapat menu sate yang sangat enak. Walapun sate ini hampir mirip dengan menu sate pada umumnya. Tetapi, menu sate Kapubaten Karangasem mempunyai rasa yang khas sehingga membedakan sate ini dengan sate – sate pada umumnya. Sate ini bernama Sate Lilit.
Sate Lilit adalah makanan
berupa sate yang tidak selalu dagingnya disayat atau dipotong-potong lalu
ditusuk sebelum dibakar. Makanan ini juga merupakan santapan khas Kabupaten Karangasem. Bahan
dasar sate ini adalah ikan laut berukuran besarnya seperti tuna. Daging ikan ini dilembutkan dan diberi bumbu, santan,
serta parutan kelapa. Ketika bumbu sudah menyatu dengan ikan, sate mulai bisa
dibentuk dengan mengepal daging ikan memanjang di tusuk sate. Sate lilit
dibakar dan siap dinikmati bersama sepiring tupat, semangkuk sup ikan, dan
plecing kangkung. Rasanya sedikit pedas dan aroma khasnya ketika dibakar . Kekhasan
ulenan sate lilit adalah ulekan bumbu-bumbu yang terdiri dari kunyit, kencur,
pala, gula aren, sereh, dan minyak kelapa. Selesai diuleni, paling baik daging
ikan didiamkan sampai bumbu benar-benar menyatu
Makanan khas Kabupaten Karangasem yang satu ini merupakan makanan yang paling sederhana, tetapi rasanya juga tak kalah nikmatnya dengan makanan – makanan yang lainnya. Makanan ini disebut Nasi séla.
Nasi séla adalah campuran nasi putih dan cacahan ubi berukuran
kecil. Nasi jenis ini, populer di Bali pada tahun sebelum 1970-an. Itu karena
pada saat tersebut beras sangat langka di Bali sehingga harus dicampur dengan
ubi, gaplek atau bahan makanan lainnya untuk menambah volume. Nasi séla merupakan makanan khas
Kabupaten Karangasem yang disuguhkan dengan lauk ayam
betutu,
urab sayur kacang panjang berisi timun dan kacang merah, pindang tongkol, pesan celengis, sambel
matah,
sambal teri, dan sate kulit ayam. Semuanya diolah dengan bumbu khas Karangasem
yang didominasi rasa terasi dan bebungkilan (kencur, laos, kunyit, jahe, bawang
putih).Selidik punya selidik, ternyata Karangasem selain memiliki kuliner yang tidak kalah hebatnya dengan daerah lain, ternyata Karangasem juga memiliki beberapa minuman khas. Salah satu minuman khas Kabupaten Karangasem adalah Arak Bali.
Arak adalah sejenis minuman yang mengandung alkohol (etil alkohol). Bila diminum berlebihan bisa menyebabkan mabuk. Arak umumnya dibuat dari tuak kelapa dengan cara destilasi (penyulingan). Dapat juga dibuat dari beras atau beras ketan melalui proses pentapean. Di Bali, arak merupakan satu jenis minuman yang digunakan sebagai sajian (tabuhan) bersama-sama dengan brem dan tuak pada upacara adat dan keagamaan. Disamping itu arak juga di sajikan sebagai hidangan khusus bagi orang dewasa. Daerah produsen Arak Bali adalah Dusun Merita, Desa Merita, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem Bali. Arak Bali memang sudah dikenal luas, baik oleh masyarakat Bali sendiri maupun oleh orang luar Bali bahkan luar negeri. Dalam proses pembuatan arak Bali, masyarakat di Dusun Merita ini, tidak menggunakan peralatan moderen dan canggih.
Arak Bali diproses secara
tradisional dan sederhana. Yakni menggunakan air tuak pohon lontar yang diambil
dari kebun. Air tuak tersebut kemudian direbus selama lebih kurang 5 jam dengan
tehnik penyulingan. Tuak ditempatkan dalam kaleng minyak bekas yang ditaruh diatas
tungku api. Uap dari air tuak yang mendidih disalurkan menggunakan pipa yang
terbuat dari bambu yang dihubungkan ke jerigen penampungan. Hasil penyulingan
inilah yang menjadi arak. Dari 24 botol air tuak hanya menghasilkan 2 botol
tuak kelas satu atau kualitas terbaik dengan kadar alkohol paling tinggi.
Selain, Arak Bali, terdapat juga Wine Salak. Wine salak Karangasem selama ini sudah diproduksi dan ditawarkan di sejumlah toko, restoran serta sebagai souvenir bagi wisatawan. Ternyata, Wine salak sangat digemari dan memiliki aroma khas yang tidak bisa didapatkan dari jenis salak lain kecuali salak Karangasem khususnya di sentral Sibetan Bebandem Karangasem. Berikut tips membuat Wine Salak :Bahan baku Wine salak : Buah salak, gula pasir, ragi roti, dan asam nitrat untuk menambah keasaman rasa wine. Proses pengolahan : Sebelum direbus selama 15 menit, salak dibersihkan, kemudian ditiriskan, diblender, dan dicampur dengan air rebusan, kemudian disaring. Selanjutnya, ditambah gula dan direbus lagi hingga mendidih. Kemudian, membuat larutan stater. Bahan bakunya yakni salak, air, dan gula. Proses pembuatannya sama dengan larutan pertama. Cuma, setelah dingin, larutan stater ditambah ragi dan difermentasikan selama dua jam. Kedua larutan itu pun dicampur dan difermentasi selama dua minggu. Setelah masa fermentasi, larutan itu direbus hingga mendidih. Kemudian dimasukkan putih telur dengan perbandingan satu putih telur untuk lima liter. Selanjutnya, memasuki proses penuaan selama satu tahun atau hingga larutan tersebut bening. Selama masa penuaan itu, larutan disaring sebulan dua kali agar endapan hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar